Russel Berton (1959) mengartikan HOSPITALISASI adalah beberapa perubahan psikis yang dapat menjadi sebab yang bersangkutan dirawat disebuah institusi seperti rumah perawatan. Tingkah laku dari pasien yang dirawat dirumah sakit dapat dikenal menurut Berton dari :
- Kelemahan untuk berinisiatif ;
- Kurang/tak ada perhatian tentang hari depan
- Tak berminat ( ada daya tarik )
- Kurang perhatian cara berpakaian dan segala sesuatu yang bersifat pandangan luas :
- Ketergantungan dari orang-orang yang membantunya
Sinonim hospitalisasi dapat berada dalam berbagai bentuk. Bentuk ringannya dapat dikenal dengan adanya kehilangan perhatian (wajar) dan sedikit inisiatif. Pada bentuk yang lebih berat yang bersangkutan sangat apatis dan sama sekali tak mengerjakan apa-apa.
1. Faktor-faktor yang menunjang hospitalisasi
Kepribadian manusia
Tidak setiap orang peka terhadap hospitalisasi. Didunia sekitar kita melihat bahwa ad aorang yang sangat menderita dan tergantung pada apa yang diberikan lingkungannya. Pada juga orang-orang yang menangani sendiri dan tak bisa menerima keadaan itu begitu saja.
Salah satu factor yang penting yang mempunyai pengaruh terhadap hospitalisasi adalah segi manusia ; Kepribadian dari manusia.
Factor lain yang memacu hospitalisasi adalah hilangnya kontak dengan dunia luar, sikap dan orang-orang yang memberi bantuan, suasana yang ada dibagian rumah perawatan yang bersangkutan dan pengaruh daripada obat-obatan. Ini akan berturut-turut kita bicarakan.
Kehilangan kontak dengap dunia luar rumah perawatan
Pasien/orang yang tinggal dirumah perawatan kehilangan dengan terpaksa, kontak-kontak yang sudah lama berjalan. Ia tak berada lagi dalam lingkungan yang aman yang dijalaninya sebagian besar dari hidupnya.
Orang-orang yang selalu ia hubungi, mulai jarang dilihat dan kadang-kadang sama sekali tidak untuk suatu masa tertentu. Hanya tinggal sekelompok kecil dari keluarga yang dekat. Mereka datang bertamu dalam suasana yang sangat berbeda daripada dulu.
Sebagian besar kontak-kontak dengan orang senasib terbatas pada dalam rumah perawatan. Pasien-pasien terutama diminta untuk mengadakan kontak dengan teman-teman senasib dan orang-orang yang membantu mereka. Dunia mereka boleh dikata terbatas pada lingkungan yang kecil. Apalagi ia bergaul dengan orang-orang yang sebenarnya bukan pilihannya. Kejadian yang bersifat pribadi tak ada dalam hidupnya karena ia hanya seorang dari keseluruhan pasien. Ia sendiri kehilangan posisinya dalam keluarganya
Sikap pemberi pertolongan
Ada perbedaan dalam tugas antara pasien dan yang memberi pertolongan. Ini terlihat jelas dalam kegiatan sehari-hari. Pasien-pasien biasanya menunggu dan yang menolong giat dengan aktivitas. Mereka menentukan yang dilakukan dan kapan. Pasien menunggu apa yang terjadi dan perawat yang tahu. Pasien tergantung pad a yang menolong dan terpaksa mengikuti. Ia sering merasa dengan tak berdaya dan ini membuat perasaan harga dirinya berkurang. Dan ini membuat dirinya lebih merasa tergantung. Perawat-perawat juga bisa diartikan dihospitalisasi.
Mereka melakukan pekerjaan yang rutin dan berkembang sedikit saja. Sikap ini membuat mereka menanamkan juga hospitalisasi pada pasien/orang rawat inap.
Suasana bagian perawatan
Suasana bagian sebagian besar ditentukan oleh sikap personel, baik oleh hubungan antara sesama perawat maupun dengan sikap mereka terhadap pasien dan tamu-tamu mereka. Cara berpakaian dari orang di bagian juga penting. Dalam suasana gersang dimana tak ada orang, akan lebih cepat merasa di hospitalisasi dapat suatu lingkungan dimana ada orang-orang dan suasana lingkungan dapat diatur. Disayangkan bahwa rumah perawatan tak selalu menyediakan cukup ruang untuk dapat mengembangkan keinginan diri sendiri. Dalam banyak hal orang lebih cepat merasa seperti masuk rumah sakit.
Cara manusia bergaul, dapat mempengaruhi sikap pasien. Ketergantungan antara personel biasanya mudah dapat diketahui. Pasien/orang dirawat inap mendapat kesan bahwa mereka bukan yang terpenting dalam perawatan ini. Juga ternyata bahwa orang-orang yang hanya mendapat tugas melaksanakan pekerjaan dan tanpa bisa memberi tanggapan/saran maka pasien-pasien dan tamu-tamu mereka akan diperlakukan sama seperti itu. Ini memperbesar kemungkinan adanya hospitalisasi.
2. Hospitalisasi dilihat dari sisi pasien
Menjadi pertanyaan apakah hospitalisasi itu suatu tindakan yang baik atau mencekam bagi pasien. Adalah suatu kenyataan bahwa jika orang menjadi sangat membutuhkan pertolongan, maka masyarakat sedikit banyak “memaksa” mereka untuk pergi kerumah perawatan.
Diharuskan hidup dalam lingkungan yang bukan kita pilih, biasanya bagi kebanyakan orang susah diterima. Beberapa orang sebenarnya masuk hospitalisasi untuk memasyarakatkan hidup di rumah perawatan.
Dengan cara penanganan yang demikian orang dapat bertahan hidup dalam kehidupan di rumah perawatan yang asing baginya. Bagaimanapun kita tak boleh menganjurkan hospitalisasi karena pasien akan terbatas perkembangan dirinya. Kemungkinan ia mengambil hospitalisasi sudah sangat terbatas. Cara pelaksanaan demikian memang bisa terjadi tapi dirumah perawatan, ada juga kemungkinan bagi: hal pasien untuk menentukan pilihannya yang dikehendakinya sendiri.
3. Hospitalisasi di psikogeriatrik
Orang tua secara psikis terganggu yang karena penurunan daya dalar dan ketergantungan pada perawatan, mudah menjadi korban “hospitalisasi.” juga untuk pasien-pasien kategori ini, menjadi suatu kewajiban kita jika memaksakan pilihan pasien.
Kesimpulan
Hospitalisasi dapat terjadi karena kekurangan inisiatif, kekurangan perhatian akan masa depan, keterganutngan pada pemberi pertolongan, sedikit perhatian akan cara berbusana dan hal-hal yang bersifat ekstern, kurang perhatian akan kejadian disekelilingnya. Fakta-fakta yang membuat terjadinya hospitalisasi ;
- Kepribadian penderita
- Hilangnya kontak
- Sikap dari pemberi pertolongan
- Suasana bagian perawatan
- Obat-obatan
Hospitalisasi tak pernah boleh membatasi pasien, karena perkembangan akan terhambat. Kadang-kadang orang dapat tanpa sadar kabur dari hospitalisasi agar ia dapat menghidar dari suasana kehidupan yang tak ia pilih sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar